Amalan Buruk dan Kesendirian
Khalifah Umar bin ‘Abdul ‘Aziz (Umar II) berkata,
.
من عدَّ كلامه من عمله ، قلَّ كلامُه إلا فيما يعنيه
.
“Siapa yang menghitung-hitung perkataannya dibanding amalnya, tentu ia akan sedikit bicara kecuali dalam hal yang bermanfaat”
.
Waktu kita yang sedikit ini, kalau tidak diisi dengan amalan shalih, maka bisa dipastikan amalan buruk yang akan mengisinya.
.
Maka ketika galau, paksa tubuh ini untuk bergerak mencari amal shalih sebagai hiburan. Jangan cari hiburan yang tidak ada manfaatnya, karena ini bisa membawa kita kepada keburukan selanjutnya.
.
Karena syaitan paling suka dengan kaum rebahan yang sedang GALAU, SENDIRI, dan berKUOTA PENUH!.
.
Dari Tsauban, dari Nabi ﷺ, ia berkata, “Sungguh aku mengetahui suatu kaum dari umatku datang pada hari kiamat dg banyak kebaikan semisal Gunung Tihamah. Namun Allah menjadikan kebaikan tersebut menjadi debu yg bertebaran.” Tsauban berkata, “Wahai Rasulullah, coba sebutkan sifat mereka pada kami supaya kami tidak menjadi seperti mereka sedangkan kami tidak tahu.”
.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Mereka adalah saudara kalian. Kulit mereka sama dg kulit kalian. Mereka menghidupkan malam (beribadah) seperti kalian. Akan tetapi mereka adalah kaum yg jika bersepian mereka merobek tirai untuk bisa bermaksiat pada Allah.” (HR. Ibnu Majah no. 4245)
.
Jika Islam seseorang itu baik, maka tentu ia meninggalkan yang haram, syubhat, makruh, begitu pula berlebihan dalam hal mubah yang sebenarnya ia tidak butuh.
.
Dari Abu Hurairah, Nabi ﷺ bersabda,
.
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ
.
“Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR. Tirmidzi no. 2317, Ibnu Majah no. 3976. Dishahihkan Syaikh Al Albani).
.
Semoga Allah mudahkan kita untuk terus naik kelas dalam beramal shalih.