Beratnya Tanggung Jawab Harta
Al maal, artinya harta. Benda yang sebenarnya unik. Karena ketika meninggalkan dunia ini, kita tidak akan bisa membawa harta kita. TETAPI justru harta yang kita tinggal itulah yang bisa menghambat kita di akhirat nanti, jika kita tidak taat pada Allah.
Harta bukan rizki. Harta adalah kebendaan, bentuknya pasif. Sedangkan rizki bentuknya aktif, dan sudah ditetapkan oleh Allah seadil-adilnya.
Kalau rizki sudah diatur, terus manusia ngapain? Pertanyaan ini bisa muncul karena logika kita terbatas.
وَإِذَا رَأَوْا تِجَارَةً أَوْ لَهْوًا انْفَضُّوا إِلَيْهَا وَتَرَكُوكَ قَائِمًا ۚ قُلْ مَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ مِنَ اللَّهْوِ وَمِنَ التِّجَارَةِ ۚ وَاللَّهُ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
Dan apabila mereka melihat perdagangan atau permainan, mereka segera menuju kepadanya dan mereka tinggalkan engkau (Muhammad) sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah, “Apa yang ada di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perdagangan,” dan Allah Pemberi Rezeki yang terbaik. (QS. Al Jumuah : 11)
Padahal tugas manusia hanya untuk taat kepada Allah, termasuk ikhtiar menjadi bagian ketaatan di dalamnya.
Adil bagi logika manusia, belum tentu adil bagi Allah. Seekor cicak yang hanya bisa diam-diam merayap, bisa memakan nyamuk yang bisa terbang bebas.
Kalau tolak ukurnya logika, tidak mungkin bagi cicak yang panjang lidahnya terbatas bisa memakan nyamuk yang bisa terbang bebas, bukan?!
Namun ternyata Allah adil, cicak cukup mengendap-endap dan nyamuk itu datang mendekat dengan sendirinya. Itulah rizki, itulah takdir.
Jadi, jangan banyak protes. Tugas kita cuma : sabar, syukur, TAAT.
Dan tahukah kita, kalau kita benar-benar taat hadiahnya apa?
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقً
Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad) maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (QS. An Nisa : 69).