Dengki Tanpa Sengaja
Hasad / dengki itu hakikatnya apabila orang lain yang menerangkan kebenaran, maka dia menganggap bahwa bila dia meyakini kebenaran tersebut berarti mengakui kelebihan ilmu dan keutamaan orang itu.
Sungguh kita akan dapati sebagian orang yang berambisi menyalahkan orang lain adalah dari kalangan ulama, walaupun dengan cara yang batil sekalipun.
Menurut Abu Hatim Ibnu Hibban, kebanyakan dengki / hasad terjadi di antara aqran (orang-orang yang sekelas/seumur/seprofesi). Misalnya, seorang penulis tidak akan hasad kecuali kepada penulis juga. Seorang da’i tidak akan hasad kecuali kepada sesama da’i. Orang kaya, hasadnya dengan orang kaya, dst.
Hasad sering bersumber dari akal. Umumnya karena merasa kita lebih “wow!”. Iblis adalah makhluk pertama yang hasad, yang menolak perintah Allah dengan akalnya. Akal iblis berargumen bahwa dia lebih mulia daripada tanah, sedangkan aturan Allah tidak mengatakan begitu.
Maka sebenarnya seseorang sudah terjerumus dengan hasad manakala dia menolak kalam Allah dengan argumentasinya, hanya karena menganggap yang menyampaikan kelasnya lebih rendah dari dia, atau bahkan hanya karena dia lebih junior.
Mari kita hitung-hitung diri, mungkin masih ada secuil dengki yang menempel dalam diri kita. Semoga Allah lindungi kita dari keburukan sifat ini.