Tazkiyah

Mengatasi Rasa Bosan

Manusia itu dinamis, kadang semangat kadang bosan.

Adakalanya bosan diatasi dengan kegiatan santai, sekedar game, nonton, bahkan maksiat. Namun tidak jarang kita justru terjebak dengan itu dalam mengatasi kebosanan, bahkan justru candu dan jadi kebiasaan yang mencelakakan.

Agar tidak terjebak dengan syahwat itu, penting bagi kita untuk kembali berpikir, bahwa kita hidup di dunia ada tujuannya.

Hakikat hidup adalah perjalanan. Mulai lahir lalu berjalan menuju Rabbul ‘Alamin, untuk bertanggung jawab atas amalnya. 

Rasulullah ﷺ dalam sabdanya,

كلّ الناسِ يغدو؛ فبائعٌ نَفسَه فمُعتِقها أو موبِقها

Setiap hari semua orang melanjutkan perjalanan hidupnya, keluar mempertaruhkan dirinya, ada yang membebaskan dirinya dan ada pula yang mencelakakannya!” (HR Muslim).

Waktu kita tidak lama. Kita boleh saja gabut menyia-nyiakan waktu dengan maksiat, namun ingat catatannya akan tetap tertulis jelas, dan kita akan bertanggung jawab atas itu.

Tujuan hidup manusia, Allah tunjukkan dalam firmanNya,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku (saja)”.

(QS Adz-Dzaariyaat: 56)

Manusia diciptakan untuk mengenal Allah (ma’rifatullah), kemudian berimplikasi pada pergerakan (ibadatullah).

Seorang yang tauhidnya benar, seluruh aktifitas akan sejalan dengan tujuan hidup. Seluruh kegiatannya hanya untuk ibadah kepada Allah sesuai aturanNya.

Rumus sederhananya, waktu/umur ini jika tidak diisi ibadah maka dengan sendirinya akan terisi maksiat. 

Jadi untuk menghindari amalan negatif, maka kita harus bergerak dengan melakukan amalan positif (bernilai pahala). 

Setiap buka ponsel, pastikan membuka hal bernilai pahala, jangan biarkan membuka hal unfaedah.

Setiap ada waktu kosong, di perjalanan, menunggu antrian, pastikan killing time dengan dzikrullah, murattal atau halaqah, jangan biarkan musik jahat hinggap.

Maka kunci utamanya ada pada ‘melawan mager’ (males gerak) dengan amalan bernilai pahala, karena meskipun mager namun ingatlah bahwa waktu tidak akan mager, ajal tanpa ampun akan terus mengejar kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *