Tazkiyah

Musibah Datang Karena Kita Sendiri

Musibah datang itu karena kita. Dan untuk bahan evaluasi diri kita.

“Dan segala musibah yang menimpa kalian adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kalian. Dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan kalian)”.

(QS. Asy-Syuuraa: 30)

Dalam tafsir Al Baghawi, beliau menukilkan perkataan Ikrimah,

ما من نكبة أصابت عبدا فما فوقها إلا بذنب لم يكن الله ليغفر له إلا بها، أو درجة لم يكن الله ليبلغها إلا بها .

“Tidak ada satupun musibah menimpa hamba, juga musibah lebih besar/luas darinya, kecuali karena dosa yang Allah akan ampuni hanya dengan cara menimpakan musibah tersebut atau  Allah hendak mengangkat derajatnya hanya dengan cara menimpakan musibah tersebut.

Ibnul Qayyim dalam Ad Da’ wa Addawa’, merincikan kejadian dikeluarkannya nabi Adam dari surga, tenggelamnya kaum nabi nuh yang airnya meninggi melampaui puncak gunung, kaum ‘Aad yang mayatnya seperti batang kurma lapuk, kaum Tsamud, kaum nabi Luth, hingga binasanya firaun & qarun.

Kemudian Ibnul Qoyyim menyimpulkan:

مما ينبغي أن يعلم أن الذنوب والمعاصي تضر ، ولا بد أن ضررها في القلب كضرر السموم في الأبدان على اختلاف درجاتها في الضرر ،وهل في الدنيا والآخرة شر وداء إلا سببه الذنوب والمعاصي ؟ .

“Merupakan perkara yang patut diketahui bahwa dosa & maksiat itu berdampak buruk. Pastilah dampak buruknya di hati seperti bahayanya racun yang menjalar di tubuh, sesuai dengan tingkatan keganasannya. Adakah satu keburukan atau satu penyakitpun  yang tidak disebabkan oleh dosa & maksiat?”.

Maka dalam musibah, apakah sekedar tersandung batu atau bahkan pandemi, tidak lain karena dosa kita.

Kemudian seakan Allah ingin memilah, mana yang mengeluh dan tidak terima. Maka ini yang paling celaka.

Kemudian mana yang mau sabar, maka ini yang beruntung. 

Dan yang paling beruntung adalah yang ridha, bahkan menikmati, menjadikan kesempatan emas untuk mohon ampunan, ini yang langka.

Terakhir, musibah adalah untuk  evaluasi kita. Bukan untuk mencari kesalahan orang lain, Bukan. Musibah ini adalah untuk bahan evaluasi kita.

Yakinlah Allah mencintai makhlukNya melebihi cinta kita kepada sesama makhluk.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *