Tazkiyah

Rencana Jangka Panjang

Tiap tahun tulis resolusi tapi hanya hamparan kosyong!. Kenapa begitu?

Pada kaidah manajemen, perencanaan itu berdasarkan rencana jangka panjang, dijabarkan dengan rencana jangka menengah, kemudian dirinci oleh rencana jangka pendek. 

Harus berurutan! panjang-tengah-pendek. Jangan dibolak-balik, dan tidak bisa berdiri sendiri.

Kalau kita membuat rencana jangka pendek yang berdiri sendiri tanpa tahu tujuan jangka panjangnya, maka yang terbentuk adalah rencana yang berantakan, bercabang-cabang, dan tidak jelas arahnya.

Resolusi tahunan tergolong rencana jangka pendek, sehingga kita harus tahu rencana jangka panjangnya dulu.

Nah, masalahnya jangka panjang itu sepanjang apa?

Bagi orang cerdas, rencana jangka panjangnya adalah rencana untuk kehidupan setelah mati. (Kutipan potongan sabda Rasulullah ﷺ dalam shahih ibnu majah).

Karena selayaknya janin menunggu lahir, maka kita yang hidup menunggu mati, dan yang mati menunggu kembali dibangkitkan.

Janin yang sudah “klik” siap lahir, akan ingin cepat-cepat lahir. Yang hidup dan siap mati akan merindukan mati. Dan yang mati mendapat nikmat kubur akan ditampakkan surga mana yang akan ditempati sehingga diapun ingin cepat-cepat dibangkitkan kembali.

Adapun yang pikirannya pendek, tidak punya perencanaan jangka panjang, maka hanya akan mengejar dunia. Takut mati. Bahkan yang mati & mendapat siksa kubur takut untuk dibangkitkan kembali nanti.

Permasalahannya, apa kita sudah tahu nanti akan kemana? Sematang apa rencana jangka panjangnya?

Selayaknya janin yang harus melewati ujian himpitan ketika lahir, maka sejatinya kita 

melewati ujian himpitan itu lagi ketika mati.

.

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu mengatakan, Rasulullahi ﷺ bersabda, :Apabila diantara kalian telah tasyahud akhir, maka berlindunglah kepada Allah dari empat hal, beliau mengucapkan

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

“Ya Allah aku berlindung kepadamu dari siksa Jahannam, siksa kubur, dari fitnahnya kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnahnya Al Masih Ad-Dajjal.”

(HR. Muslim, N0. 588)”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *