
Saat Pikiran Kosong
Kalau lagi nganggur/kosong, lagu apa yang terngiang di telinga?
Pernah terpikir ga? Kalau kita lagi nyanyi-nyanyi lagu unfaedah itu terus tetiba nyawa kita dicabut?
Atau di saat menegangkan sakaratul maut, yang ketika itu antara sadar dan tidak. Sedangkan syaitan tidak akan mengendurkan serangannya agar kita kufur. Apa yang akan terjadi kalau hati kita terbiasa diisi lagu-lagu itu saat kita kosong? Wal iyya udzubillah.
Lalu apa yang akan terjadi kalo kita terbiasa mengisi kekosongan hati kita dengan selalu berdzikir, memohon ampun dan mengingat Allah?
Sering kita lupa, bahwa ternyata dari setiap syariat Allah itu selalu ada hikmah kebaikan untuk kita. Baik untuk jasad maupun ruh kita.
Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ
“Setiap hamba akan dibangkitkan berdasarkan kondisi meninggalnya” (HR Muslim no 2878).
Berkata Al-Munaawi, أَيْ يَمُوْتُ عَلَى مَا عَاشَ عَلَيْهِ وَيُبْعَثُ عَلَى ذَلِكَ “Yaitu ia meninggal di atas kehidupan yang biasa ia jalani dan ia dibangkitkan di atas hal itu” (At-Taisiir bi Syarh Al-Jaami’ As-Shogiir 2/859).
Sebagaimana kita menjalani hidup kita, demikianlah kondisi kita tatkala ajal menjemput kita. Maka jangan lepaskan sedetikpun ketaatan kita kepada Allah.
Berdzikir dan selalu mengingat mati, merupakan anjuran syariat agar kita selamat di akhirat. Taat syariat ini hanya di dunia kok, hanya sebentar.
Allah Yang Maha Mulia telah memberlakukan sunnatullahNya bahwasanya: “Orang yang hidup di atas sesuatu pola/model kehidupan maka ia pun akan mati di atas model tersebut, dan kelak ia akan dibangkitkan di atas model tersebut”.
Siapkan diri kita menyambut tamu yang akan datang tiba-tiba ini, kematian. Jangan sampai tamu tersebut menemui kita dalam kondisi sedang bermaksiat.
Semoga Allah merahmati kita dengan khusnul khatimah. Dan menghadiahkan kita jannatul firdaus bersama orang shalih, berkumpul kembali dengan orang-orang yang kita sayangi.

