Shalatnya Orang Lalai
Mungkin bukan kita, tapi kadang di masa pandemi ini ada yang lalai tentang 2 hal ini.
Pertama, mengabaikan waktu shalat. Ibnu Jarir dalam kitab tafsirnya mengutip penjelasan Al Qosim bin Mukhoymiroh mengenai firman Allah Ta’ala,
“Dan datanglah orang-orang setelah mereka yang menyia-nyiakan shalat.”.
(QS. Maryam: 59)
Bahwa yang Allah cela dalam ayat ini adalah mereka yang menyia-nyiakan waktu shalat.
Kedua, mengabaikan keutamaan berjamaah. Kadang mentang-mentang di rumah jadi shalat munfarid, padahal bisa berjamaah. Maka jangan!. juga bagi wanita, usahakan berjamaah, dengan anak misalnya.
Tentu kita tahu hadist صحيح البخاري، 1/ 131)، صحيح مسلم، 1/ 459) tentang Shalat seorang lelaki berjama’ah dibanding shalatnya di rumah atau di pasarnya lebih utama dengan 25 kali lipat.
Dalam syarah Shahih Muslim, Imam Nawawi menyebutkan: maksudnya di rumah atau di pasarnya jika shalatnya dilakukan sendiri. Ini adalah yang benar. Adapun yang menyebut tidak seperti ini, itu pendapat batil. (شرح النوويعلى مسلم، 5/ 165).
Maka jika tanpa udzur, penjelasan imam Nawawi : ketika seorang laki-laki shalat di rumah bersama temannya, atau istrinya, atau anaknya maka dia tetap memperolah fadhilah jamaah. Tetapi jika di masjid maka lebih utama. Lebih banyak jamaah lebih utama. (Yahya bin Syaraf an-Nawawi, Raudhat at-Thalibin).
Hadist Nabi ﷺ dari Ubay bin Ka’ab: “Sesungguhnya shalat seseorang berjamaah dengan 1 orang, lebih baik daripada shalat sendirian. Dan shalatnya bersama 2 jamaah, lebih baik daripada shalat bersama 1 jamaah. Semakin banyak jama’ahnya, semakin dicintai Allah Ta’ala.”.
(HR. Abu Daud)
Shalat adalah sebaik-baik amalan setelah syahadat. Shalat adalah amalan pertama yang akan dihitung nanti. Maka hendaknya kita benar-benar memperhatikan shalat kita.