Fikih

Tidur Waktu Puasa Ibadah. Benarkah?

Tidur waktu puasa ibadah?

نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ ، وَصُمْتُهُ تَسْبِيْحٌ ، وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ ، وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ 

Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah. Diamnya adalah tasbih. Do’anya adalah do’a yang mustajab. Pahala amalannya pun akan dilipatgandakan.

Syaikh Al Albani mengumpulkan hadist ini dalam Silsilah Adh Dho’ifah no. 4696. Artinya derajat hadistnya lemah.

Namun jika kita mau menelisik, bahwasannya kaidah umum para ulama bahwa setiap amalan mubah (ex : makan, tidur, dst) bisa bernilai ibadah apabila diniatkan untuk melakukan ibadah. 

Ibnu Rajab dalm Lathaiful Maarif menjelaskan, “Jika makan minum diniatkan agar kuat ketika shalat dan puasa, maka hal ini yang akan bernilai pahala. Sebagaimana pula apabila seseorang berniat dengan tidurnya di malam dan siang harinya agar kuat dalam beramal, maka tidur seperti ini bernilai ibadah.”

Abul Aliyah, seorang ulama tabiin berpendapat bahwa orang yang berpuasa berada dalam kondisi beribadah selama tidak menggunjing siapapun meskipun dalam kondisi tidur di kasurnya.

An Nawawi dalam Syarh Muslim (6/16) pun mengatakan, “Sesungguhnya perbuatan mubah, jika dimaksudkan dengannya untuk mengharapkan wajah Allah Ta’ala, maka dia akan berubah menjadi suatu ketaatan dan akan mendapatkan ganjaran.” 

Maka ketika seseorang itu dalam kondisi ibadah, semua aktifitasnya bernilai ibadah.

Contoh, orang yang berihram, selama dalam kondisi ihram maka dia sedang ibadah meskipun tertidur dalam bis.

Atau orang pergi ke masjid untuk shalat 5 waktu, dia dihitung ibadah sejak dia berangkat sampai pulang, meskipun posisi dia sedang menyetir motor.

Atau ketika seorang mujahid sedang berjihad dalam perang atau ribath, dia sedang dalam kondisi ibadah meskipun tertidur karena kelelahan.

Maka, dasar-dasar ilmiah di atas bukan motivasi atau pembenaran banyak tidur saat puasa, namun menunjukkan betapa istimewanya ibadah puasa.

Ini justru motivasi agar kita mau memaksimalkan usaha untuk ibadah saat puasa, bahkan mungkin sampai kelelahan dan ketiduran. Wallahu a’lam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *