Tazkiyah

Ujian Harta Tanggung Jawabnya Dua Kali

Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya. [HR. Tirmidzi 2417, Ad-Dârimi 537; Abu Ya’la 7434. Shahih as-Shahîhah Al Albani].

Lihat! khusus harta, tanggung jawabnya dua arah : input dan output.

Dalam Hilyatul Auliya’ Muhammad bin Yaman mengatakan tentang dunia, bahwa harta dunia halal itu berbuah hisab sedangkan harta dunia yang haram berdampak azab.

Harta haram. Meskipun sedikit, sudah jelas azab di neraka. input-output buruk. Hancur lebur sudah.

Sedangkan harta halal inputnya baik, namun belum selesai. Kita harus pastikan outputnya juga baik.

Maka untuk meringankan hisab, seorang mukmin yang sayang dengan dirinya akan semangat berinfaq di tempat berpotensi menjadi amal jariyah sebagai bagian dari investasi hakiki.

Seorang mukmin yang sayang dengan dirinya akan menghindari kikir juga tabdzir & israf.

Tabdzir, membelanjakan harta untuk maksiat. Misal : isi kuota untuk download bokep, Bikin akun palsu untuk fitnah, dll.

Israf, meskipun belanja mubah namun boros. Misal : Isi kuota untuk game online, medsos berlebihan, apalagi ghibah, dll.

Seorang mukmin yang sayang dengan dirinya akan berprinsip halal & tayib dalam mengumpulkan hartanya.

Dan seorang mukmin yang sayang dengan dirinya akan tahu bagaimana memprioritaskan hartanya.

Maka berhati-hatilah. Ujian harta, tidak main-main. Tanggung jawabnya dua kali, input-output.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *