Aqidah

Bertauhid sebelum beribadah

Bertauhid sebelum beribadah

Hidup kita pada hakikatnya bukan untuk sekedar makan, minum, tidur, senang-senang seperti layaknya hewan. Melainkan ada tujuan khusus, yakni untuk beribadah hanya kepada Allah. 

Sekali lagi, hanya kepada Allah. Jika diduakan maka batal ibadah tersebut.

Ingat tentang dua syarat ibadah? Ikhlas dan sesuai tuntunan Rasulullah.

Fudhail bin ‘Iyadh dalam Jaami’ul Ulum wal Hikam mengatakan, “Sesungguhnya jika suatu amalan dilakukan dengan ikhlas, namun tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah maka amalan tersebut tidak diterima. Dan jika amalan tersebut sesuai dengan tuntunan Rasulullah, namun tidak ikhlas, maka amalan tersebut juga tidak diterima, sampai amalan tersebut ikhlas dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah“.

Sedangkan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dalam risalahnya Al Qawa’idul Arba’ berkata, “Ketahuilah, sesungguhnya ibadah tidaklah disebut ibadah kecuali dengan tauhid (memurnikan ibadah kepada Allah). Sebagaimana shalat tidaklah disebut shalat kecuali dengan thaharah (bersuci). Apabila syirik masuk dalam ibadah tadi, maka ibadah itu batal. Sebagaimana hadats masuk dalam thaharah”.

Maka setiap ibadah yang tidak dengan tauhid sehingga syirik, maka amalannya tidak bernilai, selamanya. 

Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu bagaikan debu yang beterbangan.”

(QS Al Furqon : 23)

Agar bisa bertauhid, maka kita kita harus mengetahui penyebab tidak murninya tauhid, yakni syirik. Syirik dibagi menjadi dua, syirik besar dan syirik kecil.

Mari kita bahas yang pertama, syirik akbar. Ini fatal. Syirik akbar akan menghapus semua amalan, walaupun dia rajin beribadah.

Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.”

(Al An’am: 88)

Contoh syirik akbar adalah melakukan tumbal kepada syetan, percaya dengan dewa-dewa, atau menuhankan nabi.

Barangsiapa yang memalingkan perkara ibadah yang satu ini kepada selain Allah maka dia telah jatuh dalam perbuatan syirik akbar dan pelakunya keluar dari Islam. (Lihat At Tanbihaat Al Mukhtashot Syarh Al Wajibat).

Kemudian yang kedua, syirik kecil. Syirik kecil menghapus pahala amalan. Namanya syirik kecil, namun dia lebih besar perkaranya daripada dosa besar macam zina atau mencuri.

Contoh syirik kecil adalah riya’ dan ujub. Ingat hadist tentang tiga orang yang pertama kali diadili di hari kiamat? Semuanya karena mereka melakukan syirik kecil.

Jika ibadah kita murni riya’, maka amalan  batal. Namun jika riya’ muncul di pertengahan ibadah dan kita berusaha keras menghilangkannya, maka tidak membatalkan. Namun jika riya’ tersebut malah dinikmati, maka hal ini dapat membatalkan amal.

Maka dari sini kita bisa tahu betapa krusialnya memurnikan tauhid sebelum beribadah.

Karena Allah menciptakan kita untuk mentauhidkan-Nya. Karena Syarat masuk surga haruslah bertauhid. Karena tauhid adalah sebab dihapuskannya dosa. Karena tauhid adalah sebab datangnya ketenangan. Karena Amalan tidaklah diterima sampai seseorang bertauhid. Karena Tauhid sebab digandakannya kebaikan atau berlipatnya pahala. Karena Tauhid sebab hidayah dan rasa aman. Dan Tauhid adalah sebab mendapatkan syafa’at Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Semoga kita bisa meraih keutamaan bertauhid itu. Wallahu a’lam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *