Bisnis

Bekal Dasar Bisnis Yang Harus Diketahui

Dua hal yang menjadikan suatu pekerjaan itu baik : amanah & kesesuaian dengan syariat.

Dari Rafi’ bin Khadij dia berkata,

قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الْكَسْبِ أَطْيَبُ قَالَ 
« عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ »

Ada yang bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Wahai Rasulullah, mata pencaharian apakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Pekerjaan seorang laki-laki dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang mabrur (diberkahi).” 

(HR. Ahmad, Ath Thobroni, dan Al Hakim. Syaikh Al Albani : shahih).

Tujuan muamalah adalah ridha Allah dan keberkahan. 

Keberkahan tidak bisa diraih kecuali dengan amanah dan mengikuti syariat. 

Dan keduanya tidak bisa didapat jika kita tidak memiliki ilmunya. Maka kuncinya ada pada ilmu.

Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu mengatakan,

العِلْمُ إِمَامُ العَمَلِ وَالعَمَلُ تَابِعُهُ

Ilmu adalah pemimpin amal dan amalan itu di belakang setelah adanya ilmu.

Sebagaimana hadist Rasulullah,

مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ

Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan, maka Allah akan memahamkan dia tentang agama.” 

(HR. Bukhari dan Muslim).

Maka bekal ilmu paling dasar dalam bisnis tentu soal aqidah, kemudian ibadah, baru kemudian setelahnya fiqh muamalah.

Fiqh Muamalah luas dan dalam, mulai ushul fiqhnya, bagaimana ijma’, menimbang qiyas, ijtihad dst. Namun setidaknya kita memahami dulu 5 dasar rambu sebab bisnis menjadi haram :

  1. Gharar, ketidak jelasan akad, upah atau barang. Seperti ijon, dst.
  2. Riba, seperti qardh dengan bunga, kredit, dst.
  3. Khida’, pengelabuan. Seperi jual beli najsy, ada orang yang pura-pura menawar harga tinggi, dst.
  4. Ihtikar, menimbun barang yang dibutuhkan orang.
  5. Jual beli barang haram. Seperti miras, babi, anjing, bangkai. Atau jual beli untuk tujuan yang jelas haram seperti rokok.

Kemudian bekal lainnya :

  1. Niat ibadah.

An Nawawi rahimahullah mengatakan, 

Sesungguhnya perbuatan mubah, jika dimaksudkan dengannya untuk mengharapkan wajah Allah Ta’ala, maka dia akan berubah menjadi suatu ketaatan dan akan mendapatkan balasan (ganjaran).”

  1. Akhlak yang baik. Jujur, amanah, qana’ah, memenuhi janji, menagih hutang dengan bijak, dst.

Sesungguhnya di antara orang yang paling aku cintai dan yang tempat duduknya lebih dekat kepadaku pada hari kiamat ialah orang yang bagus akhlaqnya.” 

(HR. Tirmidzi no. 2018, shahih)

Akhlak yang baik menjadi satu penyebab utama masuk surga setelah taqwa. Dan akhlak yang baik itu memborong semua kebaikan dunia akhirat.

  1. Menunaikan kewajiban harta. Zakat, upah, sedekah, dan infaq sosial.
  2. Jangan menyenggol/memakan harta orang lain dengan cara bathil.

Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ 

بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.” (QS An Nisa’: 29).

Banyak yang menyepelekan ilmu dasar muamalah padahal harta itu di akhirat hisabnya dua kali. Dan setiap sen harta kita diminta pertanggung jawabannya sedetail-detailnya.

Semoga Allah selalu memberikan keberkahan bagi setiap bisnis dan harta kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *