Bisnis

Memulai Lebih Dulu

Katalog dalam portrait ini menjadi kenangan dari sebagian kecil bagaimana ‘loncat-loncat’nya kami memulai bisnis, dan hampir semua orang yang memulai bisnis rasanya akan begitu juga. Kita sama saja kok.

Mungkin di antara hal paling sering ditanyakan dan paling bingung saya menjawabnya adalah tips bisnis. Karena tak ada yang istimewa kecuali takdirnya Allah. 

Jika seandainya saya disuruh memulai lagi dari nol maka saya pasti bingung. Maka jika pertanyaan klasik itu datang lagi jawabannya sederhana : jika ada kesempatan memulai lebih dulu maka bersegeralah. Dan ini tak hanya untuk bisnis, untuk meniti karir sebagai punggawa profesional pun begitu.

Beda lagi jika soal prinsip bisnis setelah prinsip tawakkal dan patuh syariat, terutama di era digital ini, mungkin dengan mengasah lima prinsip ikhtiar ini bisa membantu mengangkat keberkahan bisnis kita.

Pertama, berusaha tetap kreatif dan inovatif. Asah kemampuan untuk berpikir dan memandang lingkungan yang menghasilkan solusi. Kedua, entrepreneurship. Asah kemampuan mengenali peluang baru dan positioning perusahaan untuk pengembangan pasar, produk, atau layanan.

Ketiga, conceptual thinking, muta’alaq dengan solusi yang efektif dan efisien. Keempat, customer orientation, tentang kebutuhan, permasalahan, dan harapan pelanggan. Kelima, strategic relationship, berkenaan dengan visi jangka panjang. 

That’s it!. Satu lagi, bahwa bisnis itu tak harus besar, karena indikatornya keberkahannya ada pada keikhlasan, kebermanfaatan, dan kebahagiaan. Dan terlalu banyak bisnis yang besar justru menjauh dari indikator tersebut, sampai membuat pemiliknya terjebak dalam maisyatan donka, kehidupan yang sempit. 

سهل الله لنا الخير حيثما كنا

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *