Bulan Ramadhan Bulan Al Quran
Bulan Ramadhan adalah bulan Alquran, seharusnya kita memberi porsi perhatian yang lebih terhadap Alquran di bulan ini.
Membaca Al Quran, ada yang disebut membaca hukmiyyah, yakni membenarkan berita yang ada dan melaksanakan hukumnya dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Ada pula membaca lafzhiyyah, yakni membaca lafaznya, inipun banyak dalil menyebutkan keutamaannya.
Maka ada baiknya jika kita hitung kedekatan kita dengan Al Quran di Ramadhan yang akan habis ini.
Sudah betulkah cara membaca Al Quran kita? Berapa jam interaksi setiap harinya?
Sudahkah kita mengenal penjelasan terjemahannya? Sudahkah kita membaca tafsir para sahabat dan ulama tafsir atasnya? Sudahkah kita mendukung pemahaman yang baik dan benar dengan mempelajari ilmu ushul tafsir dan ilmu alat lainnya? Berapa kali khatam Al Quran dalam bulan ini?
Al Quran adalah sebaik-baik ucapan, membaca satu atau dua ayat Al Quran lebih baik daripada memperoleh satu atau dua ekor unta yang besar, membaca satu huruf Al Quran akan memperoleh sepuluh kebaikan, orang yang membacanya seperti buah utrujjah yang luarnya wangi dan dalamnya manis, sebaik-baik manusia adalah yang belajar dan mengajarkannya, orang yang mahir membacanya akan bersama para malaikat, rahmat dan ketentraman akan turun ketika berkumpul membaca Alquran. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ
بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ
الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُفِيْمَنْ عِنْدَهُ
“Tidaklah berkumpul sebuah kaum di salah satu rumah Allah, mereka membaca kitab Allah dan mempelajarinya, kecuali akan turun ketentraman kepada mereka, diliputi oleh rahmat, dikelilingi oleh para malaikat dan Allah akan menyebut mereka ke hadapan makhluk di sisiNya.” (HR. Muslim)
Di hari-hari lewat tengah Ramadhan ini, adalah masa paling krusial. Sebagian sudah mulai mengendorkan semangatnya, sebagian sudah mulai menurunkan frekuensi ibadah, sebagian lain malah sudah sibuk dengan persiapan lebarannya.
Ramadhan bukanlah tentang berhenti dari kebiasaan buruk untuk sementara waktu. Ramadhan adalah titik awal untuk menjadi seorang muslim yang lebih baik dan berusaha untuk terus selamanya menjadi baik, sampai ajal.
Jika kita sadar bahwa garis finish itu bukan 1 syawal, seharusnya kita semakin bersemangat menambah porsi ibadah kita menjelang akhir ini karena kesempatan belum tentu datang dua kali, maka waspadalah, manfaatkanlah!