Sekilas Sejarah Tentang Ka’bah
Ka’bah adalah tempat ibadah umat Islam yang pertama kali dibangun di muka bumi. Allah berfirman,
اِنَّ اَوَّلَ بَيْتٍ وُّضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِيْ بِبَكَّةَ مُبٰرَكًا وَّهُدًى لِّلْعٰلَمِيْنَۚ
“Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia, ialah (Baitullah) yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam” (QS. Ali Imran: 96).
Yang pertama kali membangun Ka’bah, Abu Ja’far Al-Baqir mengatakan para malaikat.
Atha’, Sa’id bin Musayyab, Ibnul Jauzi, Ibnu Hajar, dan pendapat ini yang dikuatkan oleh Syaikh Muhammad Amin Asy-Syinqithi, adalah Nabi Adam.
Sebagian lagi mengatakan, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Ini pendapat Ibnu Taimiyah, Ibnul Qayyim, Ibnu Katsir. Ada pula yang mengatakan Nabi Syits ‘alaihissalam.
Pendapat terkuat Allahu a’lam, Ka’bah pertama kali dibangun oleh Nabi Adam ‘alaihissalam. Karena terdapat beberapa hadits tentang itu, namun sanadnya lemah, dan ada satu hadits sanadnya kuat namun hanya sampai kepada tabi’in, dan Az Zarqani mengatakan dalam syarahnya terhadap Al Muwatha’,
فهذه الأخبار وإنكانت مفرداتها ضعيفة، لكن يقوّي بعضها بعضًا
“Semua khabar masing-masingnya terdapat kelemahan, namun saling menguatkan satu sama lain”
Para nabi setelahnya sifatnya merenovasi bukan membangun. Dan tajdid ini terjadi berkali-kali, di antaranya pembaharuan Ka’bah oleh Nabi Syits ‘alaihissalam, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, kaum ‘Amalaqah atau Amalek (3 atau 4 generasi setelah masa Nabi Ibrahim), kaum Jurhum, kemudian pembaharuan Ka’bah oleh Qushay bin Kilab, kemudian Abdul Muthalib, kakek Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam. Lalu oleh Abdullah bin az-Zubair radhiyallahu’anhu, lalu al-Hajjaj bin Yusuf.
Sekedar catcil pribadi. Allahu a’lam.