Mereka Akan Saling Menuntut Di Akhirat

Kita di dunia bertemu dengan orang tua, istri, anak saudara, bahkan sahabat. Jangan kira nanti di akhirat tak bertemu lagi. Kita akan bertemu lagi, namun bedanya terbagi menjadi dua kondisi. Pertama, mereka saling menuntut. Kedua, ini yang begitu indah, saling berbagi kebahagiaan dan kenikmatan.

Maka penting bagi kita memperhatikan perintah Allah untuk memberikan perhatian terhadap keluarga kita. 

Ketahuilah lelaki yang dayyuts, yang membiarkan keluarganya bermaksiat tanpa mau mengingatkan, terutama keluarganya yang wanita, baik istrinya, saudara perempuannya, atau anak wanitanya, maka ia terancam tak masuk surga. Sebagaimana dalam hadits,

ثَلاَثَةٌ قَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِمُ الْجَنَّةَ مُدْمِنُ الْخَمْرِ وَالْعَاقُّ وَالْدَّيُّوثُ 

الَّذِى يُقِرُّ فِى أَهْلِهِ الْخُبْثَ

“Tiga orang Allah haramkan masuk surga, pecandu khamar, durhaka pada orang tua, dan orang yang tidak memiliki sifat cemburu yang menyetujui perkara keji pada keluarganya.” (HR. Ahmad 2: 69. Hadits ini shahih dilihat dari jalur lain)

Di sisi lain ada kabar begitu menggembirakan bagi yang menaruh perhatian khusus terhadap agama keluarganya. Lihat QS At thur 25-26,

وَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ يَتَسَآءَلُونَ

“Dan sebahagian mereka menghadap kepada sebahagian yang lain saling tanya.”

قَالُوٓا۟ إِنَّا كُنَّا قَبْلُ فِىٓ أَهْلِنَا مُشْفِقِينَ

“Mereka berkata: “Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut akan adzab.”

Dalam ayat ini dikabarkan bahwa mereka masuk surga bukan karena shalatnya, atau puasanya, melainkan karena perhatian mereka terhadap nasib akhirat keluarganya. 

Maka sudah seharusnya bagi kita, untuk tak bosan mengajak keluarga kita agar senantiasa takut kepada Allah dan mengingatkan mereka untuk menjauhi berbagai macam maksiat yang bisa menyebabkan saling menuntut di akhirat, agar bisa berkumpul saling berbagi kebahagiaan di surgaNya Allah kelak. Allahul musta’an.