Mendzalimi Orang Lain Itu Lebih Mengerikan
Allah ﷻ mudah mengampuni seorang hamba jika dosa itu antara dia dengan Allah ﷻ karena Dia Maha Pengampun. Namun terkait dengan hak orang lain maka tunggu dulu, karena orang yang didzalimi, pada hari kiamat manusia sangat butuh timbangan amalan sehingga setiap orang akan menjadi rakus.
Dari 114 surat di Al Quran, tak ada satupun yang dibuka dengan kata ويل, “celaka” kecuali 2 surat saja, Al Muthafifin dan Al Humazah. Dan ternyata keduanya berkenaan dengan peringatan Allah tentang kedzaliman terhadap hak manusia. Al Muthafifin tentang kecurangan, termasuk soal kebiasaan menuntut namun tak mau dituntut. Sedangkan Al Humazah tentang mencela.
Al Qurthubi mengatakan bahwa kata ويل, celaka, kembali kepada tiga makna. Pertama, الخزي yang berarti kehinaan. Kedua, العذاب yakni azab. Dan ketiga, الهلكة bermakna kebinasaan. Maka celaka dalam surat ini meliputi kehinaan, azab, dan kebinasaan. Dan lihatlah terkhusus dalam surat Al Humazah, Allah menyebutkan neraka huthamah yang istilah huthamah ini tidak dijumpai dalam ayat manapun kecuali dalam surat ini, pun diawali وما أدرىك menunjukkan penekanan peringatan dan pentingnya kalimat setelahnya. Kemudian berfirman,
نَارُ ٱللَّهِ ٱلْمُوقَدَةُ, ٱلَّتِى تَطَّلِعُ عَلَى ٱلْأَفْـِٔدَةِ
“Api Allah yang dinyalakan, Yang (membakar) sampai ke hati.”
Semua api milik Allah, namun ketika api itu disebutkan secara khusus نارالله, apinya Allah, menunjukkan api ini bukan sekedar api biasa melainkan api yang sangat mengerikan, yang tak seperti api biasa yang membakar bagian luar dahulu baru perlahan makin ke dalam, melainkan langsung membakar menghujam hati dan jantung.
Sebagian ulama mengatakan, inilah bentuk kemaha adilannya Allah karena orang yang mencela berarti ada kesombongan yang pusatnya ada pada hatinya sehingga hatinya lah yang paling disiksa. Maka kini kami mengerti mengapa Sufyan Ats-Tsauri pernah berkata,
إِنْ لَقِيتَ اللَّهَ تَعَالَى بِسَبْعِينَ ذَنْبًا فِيمَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ اللَّهِ تَعَالَى
أَهْوَنُ عَلَيْكَ مِنْ أَنْ تَلْقَاهُ بِذَنْبٍ وَاحِدٍ فِيمَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ الْعِبَادِ
“Apabila engkau bertemu Allah dengan membawa 70 dosa antara engkau dan Allah adalah lebih ringan bagimu, daripada engkau bertemu Allah dengan membawa satu dosa antara engkau dengan hambaNya.”
Kedzaliman kepada orang lain adalah perkara yang sangat berbahaya namun justru diremehkan banyak orang. Maka waspadalah dengannya karena seringkali ia lebih mengerikan di hari kiamat kelak. Allahul musta’an.