Korelasi Antara Pakaian Dengan Surga
Orang yang masuk surga akan bersih dari kesombongan. Allah berfirman dalam surat Al Qashash 83,
تِلْكَ ٱلدَّارُ ٱلْءَاخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لَا يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا فَسَادًا ۚ وَٱلْعَٰقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ
“Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.”
Maka mafhum mukhalafahnya, kesombongan adalah tirai penghalang surga. Dan kesombongan tempat kembalinya di neraka. Nabi ﷺ bersabda,
يُحْشَرُ الْمُتَكَبِّرُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَمْثَالَ الذَّرِّ فِي صُوَرِ الرِّجَالِ يَغْشَاهُمْ الذُّلُّ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَيُسَاقُونَ إِلَى سِجْنٍ فِي جَهَنَّمَ يُسَمَّى بُولَسَ تَعْلُوهُمْ نَارُ الْأَنْيَارِ يُسْقَوْنَ مِنْ عُصَارَةِ أَهْلِ النَّارِ طِينَةَ الْخَبَالِ
“Pada hari kiamat orang sombong akan digiring & dikumpulkan seperti semut kecil, dalam bentuk manusia, kehinaan akan meliputi mereka dari berbagai sisi. Mereka akan digiring menuju sebuah penjara di dalam Jahannam yang namanya Bulas. Api neraka yang sangat panas akan membakar mereka. Mereka akan diminumi nanah penduduk neraka, yaitu thinatul khabal (lumpur kebinasaan).” [HR Bukhari di dalam al-Adabul Mufrad 557; Tirmidzi 2492; Ahmad 2/179].
Itulah mengapa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam selalu mengingatkan ummatnya agar waspada dari sifat sombong, sikap menolak kebenaran, cara berbicara, cara berjalan, hingga berpakaian pun diingatkan jangan sampai syuhrah, nyleneh, baik kelewat mewah atau kelewat sederhana.
وعن ابن عمر مرفوعا « من لبس ثوب شهرة ألبسه الله ثوب مذلة يوم القيامة »
Dari Ibnu Umar, Nabi ﷺ bersabda, “Siapa saja yang memakai pakaian syuhroh maka Allah akan memberinya pakaian kehinaan pada hari Kiamat” (HR Abu Daud, dinilai hasan oleh al Mundziri dalam at Targhib).
Dalam Al Mausuah al Fiqhiyyah al Kuwaitiyyah jilid 6 hal 136-137, cetakan keempat tahun 1414 H tentang pakaian syuhroh.
لبس الألبسة التي تخالف عادات الناس مكروه لما فيه من شهرة ، أي ما يشتهر به عند الناس ويشار إليه بالأصابع ،
“Memakai model pakaian yang menyelisihi kebiasaan masyarakat (yang tidak bertabrakan dengan syariat, pent) hukumnya makruh karena menyebabkan syuhroh alias ketenaran. Yang dimaksud dengan pakaian syuhroh adalah pakaian yang pemakainya menjadi tenar dan bahan pembicaraan di masyarakat.
لئلا يكون ذلك سببا إلى حملهم على غيبته ، فيشاركهم في إثم الغيبة.
Pakaian semacam itu dilarang karena menyebabkan banyak orang menggunjingkan sehingga dia menjadi menyebab orang lain berbuat dosa ghibah.
Dalam hadist lain disebutkan, Nabi ﷺ bersabda,
بَيْنَمَا رَجُلٌ يَتَبَخْتَرُ يَمْشِي فِي بُرْدَيْهِ قَدْ أَعْجَبَتْهُ نَفْسُهُ فَخَسَفَ اللَّهُ بِهِ الْأَرْضَ فَهُوَ يَتَجَلْجَلُ فِيهَا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
“Dahulu ada seorang lelaki berjalan sombong dengan dua gaunnya, dia mengagumi dirinya, lalu Allah membenamkannya di dalam bumi, dan dia digonjang-ganjingkan di dalam bumi sampai hari kiamat.” [HR. Bukhari, no. 5789; Muslim, no. 2088]
Karena sejatinya kesombongan adalah maksiat pertama yang dilakukan iblis padahal dia sangat hina. Kesombongan juga merupakan kawan dekat syirik dan penyebabnya.
Kalaulah pakaian saja bisa menimbulkan kesombongan atau bangga diri yang luar biasa, apalagi dengan harta, kedudukan, ilmu, dan lainnya?
Waspadalah, jangan sampai kita merasa tinggi, jangan sampai kita merendahkan orang lain. Percayalah bahwa celakanya kesombongan bisa meyambar-nyambar dari mana saja. Sombong itu jebakan nyata, namun mereka sangat halus dalam merasuki pemiliknya. Allahul musta’an.