Tazkiyah

Berlindung Dari Hasad

Semua orang pasti setuju bahwa hasadnya ahli ilmu itu jauh lebih berbahaya dibanding hasadnya orang awam. Namun celakanya semuanya mungkin juga akan setuju bahwa hasadnya ahli ilmu itu justru yang banyak terjadi, sedangkan pelakunya selalu berkilah  dengan wawasannya bahwa ia tak terjangkiti hasad, dan tak mungkin hasad itu datang kecuali karena perkara dunia.

Maka ini mengingatkan saya pada perkataan menohok dalam Saidul Khatir, ketika Ibnul Jauzi mengatakan,

تأملت التحاسد بين العلماء فرأيتُ منشأَهُ من حُبِّ الدنيا؛ فإنَّ علماء الآخرة يتوادُّون ولا يتحاسدون كما قال الله عزوجل : وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِّمَّا أُوتُوا

“Aku amati saling hasad yang terjadi di antara ulama itu, tumbuhnya karena cinta dunia. Sebab, ulama akhirat itu saling mencintai, bukan saling dengki, sebagaimana firman Allah, “Mereka tidak mendapatkan dalam dadanya keinginan (duniawi) dari apa yang diberikan kepada mereka”.

Ahli ilmu yang fokusnya pada akhirat, ia akan mencintai ahli ilmu lainnya, sekalipun beda kelompok atau afiliasinya. Sehingga ia akan selalu mengedepankan husnudzan terhadap saudaranya, buahnya ia pun akan memaklumi dan metoleransi kesalahan kecil dai-dai lainnya. Kalaupun harus mengkritik maka kritikannya terjaga obyektifitasnya dan jauh dari imbuhan merendahkan objek yang dikritiknya. 

Berbeda dengan ahli ilmu yang sudah cinta dunia. Ia kedepankan hasadnya sehingga matanya tertutup dari banyaknya kebaikan dai yang ia hasad kepadanya, ia pun  bernafsu mengumbar kesalahan kecil dai lainnya. Kritikannya pun terasa sekali kecondongannya, karena orang hasad pasti hanya akan membahas sedikit fakta dan sebagian besar sisanya hanya praduga dan prasangka.

Maka ingatlah bahwa dosa pertama yang terjadi di langit adalah hasad, pun juga dosa pertama yang terjadi di dunia adalah hasad.

أول ذنب عسي الله به في السماء الحسد، أول ذنب عسي الله به في الأرض الحسد.

Demikian dikatakan para ulama, di antaranya Al Qurthubi dalam tafsirnya. Dosa pertama di langit adalah hasadnya iblis kepada Adam. Sedangkan dosa pertama di bumi adalah hasad yang mendorong seorang anak Nabi Adam membunuh saudaranya. Lihat Firman Allah,

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَٰٓئِكَةِ ٱسْجُدُوا۟ لِءَادَمَ فَسَجَدُوٓا۟ إِلَّآ إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَٱسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ ٱلْكَٰفِرِينَ

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.

Ayat ini mengesankan bahwa iblis sebenarnya setara dengan kedudukan malaikat, namun ternyata iblis malah rela dijebloskan ke neraka jahannam asalkan bisa menyesatkan Adam dan anak cucunya. Semua itu hanya karena hasad. 

Ini momentum Ramadhan, mari fokus dalam ibadah dan sering-seringlah berlindung dari hasad dengan memperbanyak doa sebagaimana yang tercantum dalam Al Quran,

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ

“Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hasyr: 10)

Allahul musta’an.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *