Tazkiyah

Lingkungan Begitu Mempengaruhi

Kalau kita pernah ke pasar pada umumnya di Indonesia, yang kondisinya becek, bau, banyak sampah. Cobalah sejenak perhatikan, apa kebiasaan orang sekitar?

Ya!, rerata mereka (maaf) meludah sembarangan, bahkan kalau ada yang membuang kresek sembarangan pun rasanya tak akan ada yang menegur.

Berbeda jika di mall, jangankan meludah, bungkus permen pun tak pernah terlihat di lantai dan lorongnya. Padahal orang ke mall itu juga banyak yang sering ke pasar.

Ini bukti nyata, bahwa lingkungan itu begitu mempengaruhi perilaku manusia. Maka tak berlebihan jika pepatah arab mengatakan,

الصاحب ساحب

“Sahabat itu mempengaruhi (menarik).”

Rasulullah pun telah mewanti-wanti kita, secara berurutan dalam hadits Abu Dawud disebutkan,

لَا تُصَاحِبْ إِلَّا مُؤْمِنًا، وَلَا يَأْكُلْ طَعَامَكَ إِلَّا تَقِيٌّ

“Janganlah kalian bersahabat kecuali dengan orang mukmin. Dan janganlah (ikut) memakan makananmu, kecuali orang yang bertakwa.” (HR. Abu Dawud 4832)

الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

“Seseorang itu sesuai dengan agama sahabatnya. Maka perhatikanlah siapa yang menjadi sahabat kalian.” (HR. Abu Dawud 4833).

Dalam konteks hari ini, sahabat bukan hanya orang dekat, melainkan juga termasuk yang setiap hari kita berinteraksi dengannya, termasuk pula teman chatting dan konten-konten medsos yang kita konsumsi setiap harinya.

Maka waspadailah tentang ini, karena Allah juga telah menceritakan penyesalan orang yang mengacuhkannya di hari akhir nanti,

وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا؛ يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا؛ لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُولًا

“Dan (ingatlah) hari ketika orang dzalim menggigit dua tangannya, dan berkata, ‘seandainya aku mengambil jalan bersama-sama Rasul.’ Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrabku. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur’an ketika Al-Qur’an itu telah datang kepadaku. Dan setan itu tak mau menolong manusia.” (QS. Al-Furqan [25]: 27-29)

Allahul musta’an.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *