Ketika Terjepit, Sujudlah Dulu!
Satu teguran keras langsung dari Allah bagi manusia yang selalu mengagungkan ‘logika’nya, ketika dalam surat Thaha Allah mengisahkan Musa dan Harun yang ditugaskan untuk datang ke kandang Firaun dan pasukan serta para penyihirnya.
Karena saking dahsyatnya kekuatan mereka sampai-sampai Musa dan Harun yang begitu cerdas dan perkasa merasa gentar. Maka lihatlah apa yang Allah katakan,
قَالَ لَا تَخَافَآ ۖ إِنَّنِى مَعَكُمَآ أَسْمَعُ وَأَرَىٰ
Allah berfirman: “Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat”.
Allah Yang Maha Tinggi seakan menegaskan, banyak manusia merasa jauh dari pengawasan Allah, padahal sepenuhnya kita dalam genggamanNya.
Ibarat ketika kita duduk di sofa mengamati semut berjalan, dalam POV semut manusia terlihat begitu jauh, padahal dalam POV kita semut itu begitu dekat, berlari sekencang apapun ke arah manapun, semut tak akan bisa luput dari tangan kita. Apatah lagi kuasa Allah Al Latief terhadap manusia debu ini, semua detail usaha manusia secara presisi, Allah tahu sedetail-detailnya.
Maka ketika tertimpa kesusahan, justru Allah perintahkan kita untuk bertaqwa sebelum ikhtiar. Ini satu jalan keluar yang mutlak tak boleh dilompati. Allah berfirman dalam ayat lanjutan surat ini,
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًا ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَٱلْعَٰقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.”
Maka di antara pintu pembuka rezeki adalah tadabbur ‘amaliyah. Para salaf shalih dahulu jika musibah menimpa keluarga mereka, mereka menyeru kepada keluarganya untuk mendirikan shalat dan memperbanyak ibadah serta doa.
Kitalah yang butuh ibadah kita, terlebih rizki untuk kita. Allah tak butuh, justru Allah lah yang yang akan memberi rizki, terlebih bagi orang yang bertaqwa.
Dalam keadaan genting, sebelum raga menjalankan sebab, tata dahulu jiwanya, bersimpuh sujudlah dulu ke Allah, agar Allah mencintai kita dan memilihkan jalan terbaik untuk ikhtiar kita setelahnya. Allahul musta’an.