Aqidah,  Tazkiyah

Apakah Ruh Akan Saling Berkunjung Di Alam Kubur?

Apakah ruh di alam kubur bisa saling berkunjung?. Dalam berbagai hadits shahih disebutkan bagi ahli maksiat maka mereka pasti akan sibuk dengan adzab kubur, wal iyyadzubillah.

Namun bagi orang mukmin, terdapat beberapa hadits yang menyiratkan hal tersebut merupakan bagian dari nikmat kubur. Disebutkan mereka saling bertemu, bahkan berbincang-bincang tentang keadaan orang yang masih hidup.

Misalnya dalam hadits dari Abu Hurairah yang begitu panjang tentang perjalanan ruh mukmin sesaat setelah meninggal, dikabarkan bahwa malaikat rahmat datang membawa sutra putih, ruhnya keluar dengan wangi misik, dan seterusnya.

Hingga malaikat saling berebut menyambut, lalu membawanya sampai pintu langit. Penduduk langit pun berkata: “Betapa harumnya ruh yang kalian bawa ini dari bumi!”. Kemudian disebutkan,

ويأتون به أرواح المؤمنين فلهم أشد فرحا به من أحدكم بغائبه يقدم عايه.

“.. Lalu para malaikat mendatangi ruh mukmin yang lain. Mereka bergembira dengan kedatangan ruh itu, dengan kegembiraan melebihi kegembiraan ketika bertemu orang yang lama tidak bertemu.”

Lalu mereka saling bertanya dan seterusnya. Begitu juga tentang hadits Muslim, diriwayatkan Abu Hurairah dari jalur Abu Hasan Al A’raj yang bertanya tentang dua anaknya yang baru meninggal kepada Abu Hurairah. Kemudian beliau menyebutkan hadits,

صِغَارُهُمْ دَعَامِيصُ الْجَنَّةِ، يَتَلَقَّى أَحَدُهُمْ أَبَاهُ -أَوْ قَالَ: أَبَوَيْهِ-، فَيَأْخُذُ بِثَوْبِهِ -أَوْ قَالَ: بِيَدِهِ-، كَمَا آخُذُ أَنَا بِصَنِفَةِ ثَوْبِكَ هَذَا، فَلَا يَتَنَاهَى، أَوْ قَالَ: فَلَا يَنْتَهِي- حَتَّى يُدْخِلَهُ اللهُ وَأَبَاهُ الْجَنَّةَ».

“Anak kecil kaum Mukminin yang wafat akan menjadi anak kecil di surga. Seorang dari mereka akan bertemu dengan ayahnya atau kedua ortunya, lalu ia memegang baju atau tangan ortunya sebagaimana aku memegang pinggiran bajumu ini. Tidak akan terlepas hingga Allah memasukkannya beserta orang tuanya ke dalam surga.”

Hadits ini menunjukkan, ruh anak kecil kaum mukminin akan bertemu dengan ruh orang tuanya sebelum mereka masuk surga. 

Inilah pendapat yang dikuatkan oleh Ibnul Qayyim dalam kitabnya Ar Ruh. Bahwa ruh yang diberi nikmat oleh Allah akan bebas, sehingga mereka saling bertemu dan berkunjung satu sama lain, bahkan saling bertukar cerita.

Setiap ruh ketika itu akan bersama rafiqnya, sesuai tingkatannya. Sebagaimana ruh Nabi Rasulullah yang berada pada kumpulan tertinggi, rafiqul a’la.

Sedemikian hingga, ruh yang mendapat nikmat Allah, mereka berada di sisi Rabb mereka, dalam keadaan diberi rezeki. Mereka bergembira dengan saudara mereka yang menyusul dan bertemu nantinya. Begitu pun dalam surat Ali Imran 171 Allah berfirman,

يَسْتَبْشِرُونَ بِنِعْمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ وَفَضْلٍ وَأَنَّ ٱللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ ٱلْمُؤْمِنِينَ

“Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman.”

Ibnul Qayyim mengatakan, lafadz “yastabsyirun” secara bahasa bermakna, mereka saling memberi kabar gembira. Maknanya sama dengan fi’il “yatabasyarun”.

Maka lihatlah keindahan kehidupan orang mukmin di barzakh, mereka sudah memetik hasilnya sejak di barzakh, bahkan juga sejak di dunia pada sebagian sisinya. Maka persiapkanlah kematian kita, be prepared, karena ajal tak ada notifikasinya, ia akan datang tiba-tiba kalau sudah waktunya. Allahul musta’an.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *